RSS

Perusahaan di Amerika "STARBUCKS"

                                                                       STARBUCKS

LATAR BELAKANG


Gambar 1. Starbucks Frappuccino
Globalisasi yang terjadi beberapa tahun belakangan membuat kompetisi di dunia usaha semakin ketat, terutama untuk industri jasa dengan produk yang serupa. Hal yang paling penting untuk mencapai keberhasilan dalam bisnis ini selain produk yang berkualitas, juga suasana kerjasama dan  jumlah  hasil kerja tim dalam penjualannya. Karyawan yang diposisikan menjadi team terdepan dan mengetahui apa kebutuhan konsumen adalah first line staff, untuk itu sangatlah penting bagi sebuah perusahaan untuk memotivasi, memberikan penghargaan, dan melatih karyawan ini untuk menjadi karyawan berkualitas.

Starbucks Corporation, sebuah perusahaan terkenal di dunia dengan bidang retail, dengan konsep sebuah restoran menghadirkan produk utama adalah kopi dan teh. Di dunia Starbucks Corporation sudah memiliki sekitar 4000 cabang, dan termasuk perusahaan dengan perkembangan yang cepat di Amerika. Starbucks Corporation selain terkenal dengan kualitas kopinya juga dikenal dengan pelayanan konsumen dan perusahaan dengan biaya yang tinggi. Starbucks membangun sebuah lingkungan bisnis dimana mensosialisasikan ke konsumen sebuah produk dengan harga yang sesuai dengan produknya dan tidak ada batasan umur untuk datang dan menikmati produk di outlet.

Selain itu Starbucks juga memperhatikan kepuasan dari para karyawanya. Besaran Turnover untuk pegawai di starbuck berkisar 65%, dan untuk level manager sebesar 25%. Dibandingkan dengan industri sejenis sebesar 150% sampai 400% dan 40%. Dapat dilihat bahwa angka turnover di  Starbucks masih dibawah industri sejenis (Michelli, 2006)
Sehingga
Starbucks dapat dijadikan salah satu sebuah model bisnis yang optimal dengan memperhatikan beberapa faktor yaitu motivasi karyawan, kepuasan pelanggan dan kerjasama tim.

PROFIL PERUSAHAAN


Gambar 2. Howard Schultz - President and CEO of Starbucks

CEO Starbucks, Howard Schultz, menganggap bahwa puncak kesuksesan di Starbucks bukan kopi tetapi karyawan. Dengan menambah pengalaman kerja karyawan dan memberikan kesempatan promosi bagi mitra kerja adalah cara untuk meningkatkan keberlanjutan (Sustainibility) perusahaan. Schultz yakin bahwa semangat Starbucks adalah karyawan dan rasa terhormat sebagai karyawan Strabucks adalah nilai (value) sebagai seorang karyawan Starbucks. Karyawan perlu untuk memiliki pengetahuan yang baik dan pelatihan untuk kinerja yang lebih baik dalam sebuah perusahaan (Michelli, 2006). Starbucks membuat lingkungan kerja yang aktif sehingga membuat karyawan menanamkan nilai-nilai Starbucks dalam diri mereka, sehingga mereka dapat memotivasi para mitra untuk kepuasan diri dan kemudian mencapai kinerja yang lebih baik.

Sejarah Starbucks

Starbucks dimulai dari sebuah kedai kopi yang didirikan oleh tiga orang yaitu Jerry Baldwin, Zev Siegl, and Gordon Bowker, Ketiga sahabat tersebut sama-sama kuliah di University of Seattle. Pada tahun 1971, Starbucks dikenal dengan nama “Starbucks Coffee, Tea, and Spice” dan didirikan di Seattle, Washington’s Pike Place Market. Starbucks mendapatkan keuntungan dengan menjual Biji kopi siap olah (roasted coffee beans) ke konsumen langsung dan ke restoran. Perjalanan bisnis Starbucks berkembang pesat dengan membuka empat toko di tahun 1982, hal ini membuat Howard Schultz seorang salesman Hammerplast sebuah perusahaan alat rumah tangga dari New York tertarik untuk mengunjunginya. Howard Schultz ingin mengetahui mengapa sebuah usaha kecil membutuhkan jumlah yang besar dari produk dari Hammarplast yaitu percolators (teko kopi). Hubungan bisnis antara kedua perusahaan ini membuat Howard Schultz mengenal pendiri Starbucks dan ingin menjadi bagian dari Starbucks dikarenakan lingkungan dan atmosfir Starbucks yaitu totalitas orang-orangnya dalam memilih dan mengolah kopi, sehingga tertarik untuk bergabung dan menduduki posisi marketing and retail sales director.

Pada 1983, Howard Schultz yang baru setahun bergabung dengan Starbucks, melakukan lawatan bisnis ke Milan, Italia. Dia tertarik dengan gaya warung-warung kopi di sana, yang menyediakan kehangatan dan kafe sebagai tempat bersosialisasi, hal ini membuat beberapa orang beranggapan kopi sebagai gaya hidup, tempat berkumpul dan ngobrol dengan teman. Schultz ingin menerapakan gaya tersebut di Amerika Serikat, kafe kopi yang tersebar dan digunakan sebagai tempat bersosialisasi dan sebagai gaya hidup. Hal ini membuat Schultz pada saat kembali ke Seattle dan mengusulkan Starbucks menirunya, di dalam benaknya warga Amerika Serikat (AS) pasti menyukai warung-warung kopi seperti itu. Tapi, trio guru bahasa Inggris Jerry Baldwin, guru sejarah Zev Siegel, dan penulis Gordon Bowker, yang mendirikan Starbucks pada 1971, tak setuju. Schultz memilih untuk mendirikan toko kopi baru, bernama II Giornale, di Seattle, setelah dua tahun ke depan, karena strategi sukses Schultz tiga pemilik asli Starbucks memutuskan untuk menjual perusahaan mereka kepada Schultz. Kemudian Schultz berkumpul investor lain dan mengambil alih nama II Giornale ke Starbucks. Dia berusaha untuk mengejar impiannya untuk membuat semua orang bisa meminum kopi, sehingga ia terfokus pada ekspansi perusahaan. Pada saat itu Schultz berfikir bahwa cara yang paling efisien untuk pertumbuhan perusahaan adalah dengan membuka outlet baru di tempat baru. Pada tahun 1987 Starbucks membuka outlet di luar Amerika pertama kali di Jepang, pada tahun-tahun berikutnya Starbucks mengalami defisit karena melakukan strategi perluasan perusahaan dengan menambah jaringan outlet baru. Schultz yakin bahwa untuk terus mendukung intregitas jangka panjang perusahaan dan tidak memikirkan profit tetapi hanya jangka pendek (Michelli, 2006). Tahun 1991 Starbucks mengalami keuntungan dan penjulan meningkat sampai 84%, tahun 2002 Starbucks berkembang dari hanya memiliki 17 outlet menjadi 5688 outlet yang tersebar di 30 negara dengan strategi perluasan yang dilakukan oleh Schultz, berkembang 300 persen berkembang dalam waktu 10 tahun.  Majalah Fortune mencatat tahun 2005 Starbucks masuk perusahaan terbaik urutan ke 11 di Amerika Serikat, kemudian menduduki urutan ke 29 pada tahun 2006 dan di tahun 2007 menduduki peringkat ke 16. Pada tahun 2007 Starbucks menjadi sepuluh besar perusahaan dengan tempat kerja terbaik di Inggris.

 Struktur Organisasi Starbucks



Struktur Organisasi yang dikembangkan oleh Starbucks Company merupakan metode langkah fokus untukmengawasi kinerja subordinat yang membawahi lingkup operasi bisnis Starbucks di wilayah tertentu. ParaEksekutif Starbucks mengawasi jalannya perusahaan pada kedudukan perusahaanya yakni diSeattle,Washington,USA.Pada lingkup negeri mereka yaitu AS, maka para District Manager  mereka-lah yangbertanggung jawab menjalankan dan mengawasi kinerja setiap outlet regional di wilayah AS danmelaporkan langsung pada kantor pusat.Pada setiap outlet kopi Starbucks,
 
ANALISIS PERILAKU ORGANISASI

Berdasarkan buku “ The Starbucks Experience”, perusahaan tersebut dalam menjalankan operasionalnya memberikan 5 prinsip yang ditanamkan kepada karyawannya, yaitu :

a. Prinsip Pertama – Lakukan dengan Cara Anda – (Make it Your Own)
 Starbucks memberikan kebebasan kepada karyawannya (atau partnernya) untuk melakukan apa saja untuk memastikan          konsumen mendapatkan pelayanan atau pengalaman yang baik.

b. Prinsip Kedua – Semuanya Penting – (Everything Matters)
Karyawan Starbucks dilatih untuk selalu memperhatikan detail – detail yang terkecil yang sangat penting bagi konsumennya. Aktivitas ini dibedakan menjadi 2 aktivitas yaitu “above deck” (yang terlihat) maupun “below deck” (yang tidak terlihat).


c. Prinsip Ketiga – Kejutan dan Kesenangan – (Surprise and Delight)
Di Starbucks, membudidayakan kemampuan mereka untuk memberikan kepuasaan bagi pelanggannya dan melebihi apa yang mereka harapkan. Sehingga karyawan harus mampu memberikan kejutan – kejutan atau kesenangan dari sumber – sumber yang tak terduga.

d. Prinsip Keempat – Terbuka Terhadap Kritik – (Embrace Resistance)
Karyawan Starbucks harus selalu menerima masukan, baik yang positif maupun yang negatif dan menggunakan masukan negatif tersebut sebagai pelajaran untuk melakukan pengembangan.


e. Prinsip Kelima – Leave Your Mark
Starbuks memiliki sebuah komitmen yang kuat disekitar mereka. Prinsip ini terfokus pada aspek sosial perusaahaan, termasuk di dalamnya aktivitas tentang lingkungan dan berbagai macam masalah sosial, atau yang biasa disebut dengan Corporate Social Responsibility (CSR).
 
SAHAM DAN LAPORAN KEUANGAN STARBUCKS
Starbucks Corporation sahamnya turun 1.53 persen menjadi $ 40.92 dengan jumlah transaksi 6.930.852 lembar saham yang diperdagangkan.
Prediksi hari ini :
Beli : 40.50, 40.20 Jual : 41.61, 42.05
TP : 42.04 TP : 41.00
Stoploss : 38.00 Stoploss : 44.00