Kita tahu bahwa negara kita menduduki peringkat yang rendah dalam hal sumber daya manusia diantara Negara-negara lain. Salah satu sebabnya adalah kebiasaan membaca yang belum membudaya pada masyarakat kita. Belum terbiasa bagi masyarakat kita untuk mentradisikan membaca. Padahal, dengan membaca maka terbukalah informasi, pengetahuan, kreatifitas, dan segala hal yang bermanfaat . Dengan kata lain, membaca membuat pencerahan bagi masyarakat suatu bangsa.
Dalam kenyataan nya, hanya sekian persen dari seratus juta lebih penduduk Indonesia yang membudayakan membaca sebagai tradisi intelektual . hampir dapat dipastikan, dalam aktifitas keseharian masyarakat kita, tidak ada jadwal atau jam khusus untuk membaca. Apa boleh buat, budaya kita masih di dominasi oleh lisan-dengar belum terbentuk baca-tulis. Mungkin karena budaya baca-tulis tidak secara langsung membaca manfaat, bagaimanapun, kerangka berpikir seperti ini harus diluruskan. Budaya baca-tulis itu sudah semestinya ditumbuhkan. Dalam hal ini untuk menumbuhkan minat baca, orang tua berfungsi sebagai model atau teladan membaca bagi anak-anak nya dengan mengakrabkan anak-anak nya pada buku.
Ternyata demikian penting dan bermanfaat membaca itu. Seseorang yang gemar membaca berarti ia mengembangkan potensi intelektualnya dan memajukan bangsanya, langsung atau tidak langsung.
0 komentar:
Posting Komentar