RSS

TUGAS SOFTSKILL KOMUNIKASI BISNIS

Nomor  : 034/SBP/2012

Perihal  : Surat Balasan Penawaran

Kepada

Yth, Marketing Department

PT. Maju Jaya


Dengan ini kami memberikan surat balasan penawaran atas surat penawaran NOTEBOOK yang saudara berikan beberapa hari yang lalu. Adapun kami menerima tawaran PT. Maju Jaya untuk menyediakan NOTEBOOK merek ACER sebanyak 10 unit bagi kantor kami sesuai dengan kesepatan harga yaitu Rp 3.500.000,00 per unit.

Demikian surat balasan penawaran kami dari PT.SINAR ABADI. Semoga proses jual-beli notebook ini berjalan secepatnya dengan lancar dan tidak merugikan salah satu pihak pun.  Untuk konfirmasi lanjut hubungi Purchasing Department kami di (021)85433321.



Hormat Kami


    PT. SINAR ABADI


http://www.gunadarma.ac.id.

TUGAS SOFTSKILL KOMUNIKASI BISNIS

KOMUNIKASI BISNIS - ANALISA SPANDUK

Lokasi spanduk : Jln. Mayor Oking, Komp. Citeureup Indah Kav. 32-33, Telp. (021) 878965432.
Spanduk ini bertujuan untuk membujuk, merayu serta mempengaruhi para konsumen untuk menggunakan SEMEN TIGA RODA. Sekaligus untuk memperkenalkan produk dari perusahaan tersebut. 
Dan spanduk tersebut juga untuk memberikan informasi bahwa produk SEMEN dari perusahaannya lah yang mempunyai kelebihan cukup bagus dibanding dengan produk semen yang lain, ini terlihat jelas dari slogan produk tersebut yang ada di spanduknya yaitu "KOKOH-TERPERCAYA" 
Alasan penempatan : Spanduk tersebut berada tepat diatas-depan toko (agen) material yang menjual produk tersebut dan tokonya pun persis berada di dekat jalan raya, sehingga memudahkan para konsumen untuk melihat dan membacanya.


http://www.gunadarma.ac.id.

TUGAS ARTIKEL SOFTSKILL KOMUNIKASI BISNIS

 TUGAS ARTIKEL KOMUNIKASI BISNIS SOFTSKILL

ARTIKEL 4
Gaya Hidup dan Penampilan dalam Berkomunikasi

   1. Gaya hidup
   Gaya komunikasi (communication style) didefinisikan sebagai seperangkat perilaku antarpribadi yang terspesialisasi yang digunakan dalam suatu situasi tertentu (a specialized set of intexpersonal behaviors that are used in a given situation).

   Masing-masing gaya komunikasi terdiri dari sekumpulan perilaku komunikasi yang dipakai untuk mendapatkan respon atau tanggapan tertentu dalam situasi yang tertentu pula.  Kesesuaian dari satu gaya komunikasi yang digunakan, bergantung pada maksud dari pengirim (sender) dan harapan dari penerima (receiver).
  Gaya Komunikasi yang akan kita pelajari adalah sbb:
   1. The Controlling style
       Gaya komunikasi yang bersifat mengendalikan ini, ditandai dengan adanya satu kehendak atau   maksud untuk membatasi, memaksa dan mengatur perilaku, pikiran dan tanggapan orang lain.  Orang-orang yang menggunakan gaya komunikasi ini dikenal dengan nama komunikator satu arah atau one-way communications.
   2. The Equalitarian style
       Aspek penting gaya komunikasi ini ialah adanya landasan kesamaan.  The equalitarian style of communication ini ditandai dengan berlakunya arus penyebaran pesan-pesan verbal secara lisan maupun tertulis yang bersifat dua arah (two-way traffic of communication).
  
   2. Mengatur waktu 
   Manajemen sehingga keberhasilan membuat keputusan yang akurat sangat ditentukan oleh prioritas yang diambil. Untuk mengambil waktu dan melaksanakan jadwal kerja tidak dapat diselesaikan sendiri karena akan melibatkan orang lain.
Oleh karena itu perlu dikomunikasikan dengan baik dan untuk berhasil dalam komunikasi perlu di pertimbangkan, yaitu :
·  Jangan terburu – buru dalam memberikan petunjuk atau instruksi
·  Bila ragu – ragu cari sumbernya
·  Hindari sikap responsife
·  Dengarkan agar tetap pada jalur
·  Tentukan tujuan dengan mempertimbangkan situasi yang favorable

   Dan masalah yang muncul dalam mengatur waktu adalah jika setiap hari kita memiliki kegiatan dan sulit untuk dikontrol, maka masalah akan muncul. Masalah yang muncul tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yaitu perencanaan yang tidak terorganisasi, tidak jelas, melenceng, tidak konsisten, tidak ada tujuan, dan kurang efektif dalam menggunakan waktu. Akan sangat membantu jikakita menuliskan beberapa masalah yang muncul dalam pengaturan waktu.
Ada beberapa tips atau strategi yang dapat membantu mahasiswa dalam mengatur waktunya agar lebih berhasil dalam belajar dan beraktivitas:
1. Perhatikan kapan waktu luang yang dimiliki. Waktu luang yang dimaksud adalah waktu   yang          membebaskan kita dari segala aktivitas kuliah, kursus atau kegiatan lainnya.
2. Perhatikan kondisi kita yang paling fit untuk belajar, misal dimalam hari atau dini hari.
3. Buatlah jadwal untuk mengatur waktu belajar dan juga akitivitas yang akan dilakukan. Idelanya, waktu untuk belajar adalah 50 menit ditambah waktu istirahat. Buat variasi dalam belajar, misal ganti lokasi belajar atau ajak teman untuk belajar.
4. Jagalah motivasi belajar dengan cara membuat target.
5. Perhatikan kondisi tubuh. Kesehatan adalah segalanya. Karena itu, dalam membuat jadwal masukkan juga waktu istirahat.
6. Saat belajar tidak selalu harus melakukan tugas. Buatlah waktu untuk membaca materi pelajaran dua kali. Pertama, sebelum memulai kuliah (masuk kuliah) dan kedua setelah kuliah. Hal tersebut akan membantu ingatan jangka panjang.
7. Setelah melakukan semua kegiatan, maka sisakan waktu lima menit untuk mengevaluasi kegiatan Anda. Apakah sudah dijalankan sesuai jadwal atau sebaliknya.
3. Faktor-faktor Keberhasilan yg Menunjang Karier

    3. Faktor – faktor Keberhasilan yang Menunjang Karier
    Bila seseorang ingin meniti karier menuju jenjang karier yang lebih tinggi atau dapat juga dari belajar pengalaman orang lain yang positif. Untuk itu dapat dikemukakan faktor penentu keberhasilan sebagai berikut:
  • Job Description Sebagai Pegangan. Seseorang harus selalu bekerja atas dasar job description yang sesuai dengan fungsinya.
  • Miliki Keteranpilan Dasar atau Bassic Skill yang Prima. Perlu diyakini bahwa pengetahuan dasar itu penting untuk dikuasai dan dipelihara terus.
  • Agenda Kerja. Untuk mencatat dan mengingat – ingat acara maupun tugas yang harus dilakukan oleh atasan kita.
    4. Penampilan Serasi
    Penampilan serasi merupakan suatu hal yang penting bagi setiap orang, baik dalam lingkungan keluarga, sekolah, maupun di tempat pekerjaan. Dengan selalu berpenampilan serasi dan menarik maka kita akan dihormati, disegani, dan dipercayai oleh orang lain. Sebaliknya kepada orang-orang dengan penampilan seronok, tidak menarik, dan tidak serasi biasanya orang lain tidak menyukainya.

     Orang dapat dikatakan berpenampilan serasi apa bila memenuhi persyaratan berikut ini.

     • Model, corak dan warna bahan pakaian yang dikenakan sesuai dengan warna kulit si pemakai
     • Model pakaian yang digunakan haruslah sesuai dengan usia si pemakai
     • Memilih busana yang sesuai dengan waktu pemakaian
     • Berbusana sesuai dengan tempat dan keadaan cuaca
     • Kombinasi pakaian secara keseluruhan sesuai dengan model, warna, corak, dan lain-lain.

     Pada umumnya kepribadian seseorang dapat dinilai dari cara orang tersebut berpakaian dan berpenampilan. Dan didalam kenyataannya orang yang berkepribadian baik cenderung memperhatikan penampilannya. Berpenampilan serasi ini tercermin dari cara berhias yang menarik, cara berbusana yang rapi, dan ekspresi wajah yang menarik.

     Untuk lebih jelasnya berikut ini diuraikan prinsip-prinsip berpenampilan serasi.
Penampilan serasi dengan cara berhias

     Penampilan serasi dapat terlihat dari cara seseorang dalam berhias. Didalam berhias hendaknya tidak berlebihan, agar tidak terkesan norak atau kampungan. Berpenampilan serasi dengan cara berhias adalah menjadi keharusan bagi setiap orang, terlebih lagi bagi tenaga pemasaran, atau pelayan yang berhubungan langsung dengan pelanggan. Seorang pelayan atau sekretaris yang berpenampilan serasi dengan cara berhias diharapkan dapat menarik simpatik dari para kolega dan pelanggan.
Penampilan serasi dengan cara berbusana yang baik

    Berpenampilan serasi dapat pula dilihat dari cara berpakaian atau berbusana. Agar dapat berbusana yang rapi maka seseorang harus memperhatikan mode, warna, corak, jenis pakaian, dan perlengkapan pakaian yang dikenakan. Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah mengenakan perlengkapan busana, karena perlengkapan busana ini berfungsi memperindah atau menambah keindahan. Perlengkapan busana tersebut diantaranya adalah sepatu, kaos kaki, topi/kopiah, tas, dasi, ikat pinggang, sarung tangan dan lain-lain.

    Penampilan serasi dengan ekspresi wajah. Berpenampilan serasi akan bertambah indah dan menarik apabila disertai dengan ekspresi wajah yang simpatik, sopan, ramah murah senyum dan sebagainya. Oleh karena itu dalam berhubungan dengan pelanggan seorang pelayan sebaiknya melakukan hal-hal berikut ini.

   • Melakukan kontak mata langsung dengan disertai senyum agar menun- jukkan kesiapan dan   keseriusan dalam melayani kolega dan pelanggan
   • Menghindari ekspresi wajah yang murung dengan mata menatap kebawah atau kepada suatu benda
   • Menghindari ekspresi wajah dengan mata yang berkerut atau menyipit, karena hal itu menunjukkan sikap yang tidak bersahabat serta terkesan tidak memperhatikan pelanggan
   • Menampilkan senyuman manis dengan menghindari bibir yang rapat dan kaku atau digigit-gigit
   • Menengakkan posisi wajah atau kepala agar menunjukkan kesiapan dan keseriusan dalam melayani kolega dan pelanggan.

   Jika materi/bahan ini berguna bagi anda silahkan copy, dan tolong anda klik iklan yang ada sebagai Donasi/sumbangan anda.

5. Lambang-lambang dalam Komunikasi
Perilaku orang berkomunikasi tidak hanya mengoperasionalkan bibir atau suara tetapi mengoperasionalkan seluruh kepribadian orang tersebut secara total. Semakin pandai berkomunikasi semakin lengkap mengoperasionalkan lambang – lambang yang dapat diciptkan dari gerakan anggota badan.
Dibawah ini akan di ungkapkan:
  • Lambang Gerakan Tubuh dan Gerakan Badan
Bila kita perhatikan seseorang yang sedang berbicara nampak pula menggerakan tangan jari – jari, bahkan bola matanya baik itu secara bersama – sama maupun secara bergantian hal ini merupakan informasi dalam bentuk lambang.
  • Lambang Gambar dan Huruf serta Angka – Angka
      Bila kita sedang berada di jalan umum kita banyak jumpai rambu – rambu lalu lintas yang ditampilkan dalam gambar – gambar.
  • Lambang Benda – Benda tertentu
       Seseorang yang menyampaikan ras simpati dengan mengirimkan setangkai bunga mawar atau dalam mengucapkan berduka cita pasti orang – orang akan kirimkan karangan bunga.Riset komunikasi biasanya tertuju pada empat aspek dalam proses komunikasi yaitu komunikator, pesan, saluran, dan audiens. Dalam riset kebahasaan komunikator adalah pesan tidak hanya dalam bentuk kata – kata saja. Salah satu aspek yang tidak kalah penting adalah apa yang disebut non verbal comunication atau dikenal juga dengan istilah silent language. Proses komunikasi ini terjadi melalui body language seperti eksperesi wajah, gerakan mata, kostum, pakaian dan lain – lain.
Dalam hubungan antarmanusia arti dan maksud lambang serta simbol dapat langsung ditangkap. Oleh sebab itu, penggunaan simbol dapat dikatakan sebagai ciri khas manusia. Sekalipun demikian penggunaan tanda, simbol dan lambang oleh manusia dalam kegiatan komunikasi tidak terjadi begitu saja. Terlebih dalu harus ada proses pemebelajaran yaitu upaya pengenalan dan pemaknaan serta penggunaan lambang – lambang tersebut. Penggunaan lambang dalam komunikasi mencerminkan penguasaan makna atas proses pembelajaran.
   Pemaknaan terhadap dunia lambang atau tanda pada tingkat yang paling rendah adalah pemaknaan secara lugas. Apabila sebuah lambang mempunyai makna yang meluas upaya pemaknaannya harus dilakukan dengan mencari hakikatnya. Perluasan dan verifikasi makna atas sebuah lambang, simbol tanda mungkin disebabkan oleh penggunaanya dalam konteks yang berbeda – beda.
Yang penting dalam komunikasi ialah bagaimana caranya agar suatu pesan yang disampaikan komunikator itu menimbulkan dampak atau efek tertentu pada komunikan. Dampak yang timbul dapat diklasifikasikan menurut kadarnya yaitu:
    *Dampak Kognatif
   Adalah dampak yang timbul pada komunikan yang menyebabkan dia menjadi tahu meningkat intelektualitasnya. Disini pesan yang disampaikan komunikator ditujukan kepada pikiran si komunikan.
    *Dampak Afektif
     Dampak ini lebih tinggi kadarnya daripada dampak kognatif. Disini tujuan komunikator bukan hanya sekedar upaya komunikan tahu tetapi tergerak hatinya dan menimbulkan perasaan tertentu, misalnya persaan iba, terharu, sedih, gembira, marah dan sebagainya.
   *Dampak Behavior
Dampak ini paling tinggi kadarnya, yaitu dampak yang timbul pada komunikan dalam bentuk perilaku tidakan atau kegiatan.

       sumber : www.google.com 

 http://www.gunadarma.ac.id.

TUGAS ARTIKEL SOFTSKILL KOMUNIKASI BISNIS

 TUGAS ARTIKEL KOMUNIKASI BISNIS SOFTSKILL
 
   ARTIKEL 3


 Macam-Macam Komunikasi

Macam-macam komunikasi bisnis antara lain :


A.     A. Komunikasi Menurut Cara Penyampaian

Pada dasarnya setiap orang dapat berkomunikasi satu sama lain karena manusia selain makhluk individu juga sekaligus makhluk social yang memiliki kebutuhan untuk berkomunikasi dengan sesamanya. Namun tidak semua orang dapat secara terampil berkomunikasi, oleh karena itu perlu dikenali berbagai cara penyampaian informasi. 

Menurut cara penyampaian informasi dapat dibedakan menjadi :

·    komunikasi lisan adalah komunikasi yg terjadi secara langsung dan tidak dibatasi oleh jarak, dimana kedua belah pihak dapat bertatap muka secara langsung.

·    komunikasi Tertulis
- Naskah, yang biasanya dipergunakan untuk menyampaikan berita yang bersifat kompleks
- Gambar dan foto karena tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata atau kalimat.



B.     B. Komunikasi Menurut Prilaku
Komunikasi menurut prilaku dapat dibedakan menjadi :


1. Komunikasi Formal
Komunikasi yang terjadi diantara organisasi / perusahaan yang tata caranya telah diatur dalam struktur organisasinya, misalnya rapat kerja perusahaan, konferensi, seminar dan sebagainya.


2. Komunikasi Informal
Komunikasi yang terjadi dalam suatu organisasi atau perusahaan yang tidak ditentukan dalam struktur organisasi dan tidak mendapat pengakuan resmi yang mungkin tidak berpengaruh terhadap kepentingan organisasi atau perusahaan, misalnya kabar burung, desas-desus, dan senagainya.


3. Komunikasi Nonformal
Komunikasi yang terjadi antara komunikasi yang bersifat formal dan informal, yaitu komunikasi yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas pekerjaan organisasi atau perusahaan dengan kegiatan yang bersifat pribadi anggota organisasi atau perusahaan tersebut, misalnya rapat tentang ulang tahun perusahaan, dan sebagainya.



C.     C. Komunikasi Menurut Maksud Komunikasi
    Menurut maksud komunikasi dapat dibedakan sebagai berikut :
1. Berpidato
2. Memberi Ceramah
3. Memberi Prasaran
4. Wawancara
5. Memberi Perintah atau Tugas
Dengan demikian jelas bahwa inisiatif komunikator menjadi faktor penentu, demikian pula kemampuan komunikator tersebutlah yang memegang peranan keberhasilan proses komunikasinya.



D.     D. Komunikasi Menurut Ruang Lingkup
   Menurut Ruang Lingkupnya, komunikasi dapat dibedakan sebagai berikut :
   1. Komunikasi Internal
K      Komunikasi yang berlangsung dalam ruang lingkup atau lingkngan organisasi atau     perusahaan yang terjadi diantara anggota organisasi atau perusahaan tersebut saja.
Komunikasi internal dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu :
a. Komunikasi vertical yang terjadi dalam bentuk komunikasi dari atasan kepada bawahan, misalnya perintah, teguran, pujian, dan sebagainya.
b. Komunikasi horizontal yang terjadi di dalam ruang lingkup organisasi / kantor diantara orang-orang yang mempunyai kedudukan sejajar .
c. Komunikasi diagonal yang terjadi di dalam ruang lingkup organisasi atau kantor diantara orang-orang yang mempunyai kedudukan tidak sama pada posisi tidak sejalur vertical.

    2. Komunikasi Eksternal
    Komunikasi yang berlangsung antara organisasi atau perusahaan dengan pihak   masyarakat yang ada diluar organisasi atau perusahaan tersebut.
Komunikasi dengan pihak luar dapat berbentuk :
a. Eksposisi, pameran, promosi, dan sebagainya
b. Konperensi pers
c. Siaran televise, radio dan sebagainya
d. Bakti social, pengabdian pada masyarakat dan sebagainya.
Komunikasi eksternal dimaksudkan untuk mendapatkan pengertian, kepercayaan, bantuan dan kerjasama dengan masyarakat.
 
E.     E. Komunikasi Menurut Aliran Informasi
    Komunikasi menurut Aliran Informasi dapat dibedakan menjadi :
1. Komunikasi satu arah ( simplex )
    Komunikasi yang berlangsung satu pihak saja ( one way Communication ).
2. Komunikasi dua arah
    Komunikasi yang bersifat timbal balik ( two ways communication ).
3. Komunikasi ke atas
    Komunikasi yang terjadi dari bawahan kepada atasan.
4. Komunikasi ke bawah
    Komunikasi yang terjadi dari atasan kepada bawahan.
5. Komunikasi kesamping
    Komunikasi yang terjadi diantara orang yang memiliki kedudukan sejajar.


F.     F. Komunikasi Menurut Jaringan Kerja
   Didalam sebuah organisasi atau perusahaan, komunikasi akan terlaksana menurut system yang ditetapkan dalam jaringan kerja.


   Komunikasi menurut jaringan kerja ini dapat dibedakan menjadi :
1. Komunikasi jaringan kerja rantai
Komunikasi terjadi menurut saluran hirarchi organisasi dengan jaringan komando sehingga mengikuti pola komunikasi formal.
2. Komunikasi jaringan kerja lingkaran
Komunikasi terjadi melalui saluran komunikasi yang bebrbentuk seperti lingkaran.
3. Komunikasi jaringan bintang
Komunikasi ini terjadi melalui satu sentral dan saluran yang dilalui lebih pendek.



G.    G. Komunikasi Menurut Peranan Individu
   Dalam komunikasi ini, peranan individu sangat mempengaruhi keberhasilan proses   komunikasinya. 

        Ada beberapa macam antara lain :
1. Komunikasi antar individu dengan individu yang lain
Komunikasi ini terlaksana baik secara nonformal maupun informal, yang jelas individu yang bertindak sebagai komunikator harus mampu mempengaruhi individu yang lain.
2. Komunikasi antar individu dengan lingkungan yang lebih luas
Komunikasi ini terjadi karena individu yang dimaksud memiliki kemampuan yang tinggi untuk mengadakan hubungan dengan lingkungan yang lebih luas.
3. Komunikasi antar individu dengan dua kelompok atau lebih
Komunikasi ini individu berperan sebagai perantara antara dua kelompok atau lebih, sehingga dituntut kemampuan yang prima untuk menjadi penyelaras yang harmonis.



H.    H. Komunikasi Menurut Jumlah Yang Berkomunikasi
  Komunikasi menurut Jumlah yang berkomunikasi, dapat dibedakan menjadi :
1. Komunikasi Perseorangan
Komunikasi yang terjadi secara perseorangan atau individual antara pribadi dengan pribadi tentang permasalahan yang bersifat pribadi juga.

2. Komunikasi Kelompok
Komunikasi yang berlangsung dalam suatu kelompok atau grup tentang masalah-masalah yang menyangkut kepentingan banyak orang dalam kelompok. Komunikasi ini lebih terbuka dibandingkan dengan komunikasi perseorangan.

      
          Sumber : nonequeen.wordpress.com



 http://www.gunadarma.ac.id.


TUGAS ARTIKEL SOFTSKILL KOMUNIKASI BISNIS



TUGAS ARTIKEL SOFTSKILL


ARTIKEL 2


Komponen - komponen komunikasi bisnis dan komunikasi tatap muka


*Komponen-komponen komunikasi bisnis
Komponen-komponen komunikasi hampir sama dengan unsur-unsur komunikasi, yaitu :
1.      Komponen komunikan
2.      Komponen komunikator
3.      Komponen pesan
4.      Komponen umpan balik

Adapun pembahasan lengkapnya dibawah ini :
·         Komponen komunikan terjadi apabila pesan komunikasi benar-benar dimengerti oleh penerima pesan, pengambilan keputusan dilakukan secara sadar untuk mencapai tujuan, pengambilan keputusan dilakukan secara sadar untuk kepentingan pribadinya, mampu menempatkan baik secara mental ataupun fisik.
  •  Komponen komunikator dapat terjadi dengan efektif apabila komunikasinya terdapat kepercayaan dalam diri komunikator.
  •   Komponen pesan berupa pesan, nasehat, bimbingan, dorongan, informasi dan lain-lain. Pesan dapat disampaikan melalui lisan maupun nonlisan (nonverbaL)
  • Komponen umpan balik merupakan respon yang diberikan oleh komunikan terhadap pesan yang diterimanya

*Komunikasi tatap muka

1.Pengertian komunikasi tatap muka  

            Komunikasi tatap muka adalah komunikasi langsung dimana komunikasi tersebut dilakukan oleh komunikan dan komunikator dengan ruang dan waktu yang sama.
Kelebihan komunikasi tatap muka adalah:
1.      Komunikator dapat melihat langsung tanggapan komunikannya.
2.      Komunikan akan lebih memahami dan mendalami apa yang sedang dibicarakan.


3.      Keefektifan dan keefisienan dalam menyampaikan pesan persuasif untuk mengubah sikap, perilaku, pendapat seseorang.
4.      Tidak memerlukan biaya.
5.      Perasaan dan emosi lebih terlihat dan menyatu.
6.      Dapat dilakukan semua orang.
7.      Dapat mengetahui secara langsung komunikasi non verbal dan verbal antar lawan bicara.
8.      Mengurangi kebohongan di dalam pengungkapan verbal.
9.      Dapat lebih terbuka.
Sedangkan kekurangan dari komunikasi tatap muka adalah:
1.      Harus di dalam ruang dan waktu yang sama
2.      Komunikan dan komunikator terbatas
3.      Penyebaran informasi relatif lama karena menuntut kesamaan waktu antara komunikan dengan komunikatornya.
4.      Tidak dapat menyembunyikan perasaan dan komunikasi nonverbal
Dari kelebihan dan kekurangan masing-masing komunikasi diatas dapat disimpulkan perbedaan-perbedaan antara komunikasi medio dengan komunikasi tatap muka. Perbedaan tersebut adalah:
1.      Penggunaan internet sebagai medium untuk berkomunikasi menuntut penggunanya memiliki pengetahuan cara menggunakan software komputer secara umum dan software aplikasi internet secara khusus. Disini berarti terdapat penggunaan dan pengembangan kognitif dari pengguna internet. Sedangkan komunikasi tatap muka tidak menuntut perkembangan kognisi pada penggunanya untuk dapat melakukan komunikasi tatap muka.




2.      Komunikasi dalam internet memiliki konteks komunikasi massa tetapi juga membentuk komunikasi personal dalam jumlah banyak. Konteks komunikasi personal dalam jumlah banyak disini memiliki arti bahwa pengguna internet dalam melakukan komunikasi berhadapan dengan pengguna lain dalam jumlah banyak yang masing-masing berperan sebagai komunikator dan komunikan. Sedangkan dalam komunikasi tatap muka, komunikan hanya dapat melakukan komunikasi berhadapan dengan beberapa orang. Topik yang diperbincangkan pun terbatas.
3.      Dalam internet pengiriman pesan menggunakan berbagai bentuk seperti teks, grafis, video dan suara. Sedangkan dalam komunikasi tatap muka, pengiriman pesan dalam bentuk suara dan bahasa nonverbal.


 http://www.gunadarma.ac.id.

TUGAS ARTIKEL SOFTSKILL


Tugas artikel softskill
Artikel 1

Latar belakang komunikasi bisnis

Komunikasi terjadi di mana-mana, Komunikasi Antar Manusia, komunikasi yang dilakukan oleh manusia yang satu dengan manusia lainnya yang menjadi kajian ilmu sosial atau kemasyarakatan, komunikasi yang menggambarkan bagaimana seseorang menyampaikan sesuatu lewat bahasa, dan sebagai simbol interaksi terhadap orang lain.Dan dibawah ini akan membahas tentang komukasi bisnis.
 
Terdapat beberapa sumber yang mengartikan komunikasi bisnis, adapun sumber-sumber yang dimaksud ialah : 


Menurut Everett M. Rogers: komunikasi adalah proses di mana dua orang atau lebih yang membentuk atau melakukan pertukaran informasi satu sama lain, yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam.


Menurut Shannon & Weaver: komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain, sengaja atau tidak disengaja.


Menurut Edward Depari: komunikasi adalah prosees penyampaian gagasan, harapan, pesan yang disampaikan melalui lambang tertentu yang mempunyai arti yang dilakukan oleh penyampaian pesan dan di tujukan kepada penerima pesan. 


Menurut James A.F Stoner: komunikasi adalah proses dimana seseorang memberikan pengertian dengan cara pemindahan pesan.


Menurut John R. Schemerhorn: komukasi adalah proses antar pribadi dalam mengirim dan menerima simbol-simbol yang berarti bagi kepentingan mereka. dll..


Jadi, komunikasi bisnis adalah proses interaksi yang dilakukan oleh manusia sedikitnya dua orang atau lebih untuk mendapatkan suatu informasi.


Ada 3 macam tujuan terjadinya komunikasi bisnis, yaitu :
  
1.      Memberi informasi (informing)

      Tujuan pertama dalam komunikasi bisnis adalah memberikan informasi yang berkaitan dengan dunia bisnis kepada pihak lain. Contohnya suatu perusahaan membutuhkan beberapa pegawai baru yang akan ditempatkan sebagai sales promotion dikantor cabang yang ada, dan untuk mendapatkan pegawai tersebut, ia dapat memasang iklan berupa spanduk ataupun beberapa media surat kabar.

2.      Melakukan persuasi (persuading)
T   Tujuan kedua dari sebuah komunikasi bisnis adalah melakukan persuasi kepada pihak lain agar apa yang disampaikan dapat dipahami oleh audiens dengan baik dan benar. Hal ini sering dilakukan terutama yang berkaitan dengan negoisasi antara seseorang dengan orang lain dalam bisnis.

3.      Melakukan kolaborasi (collaborating) dengan audiens
T   Tujuan ketiga dalam komunikasi bisnis adalah melakukan kolaborasi atau kerjasama bisnis antara seseorang dengan orang lain. Melalui jalinan komunikasi bisnis, seseorang dapat dengan mudah melakukan kerjasama bisnis baik antara perusahaan dosmetik maupun dengan perusahaan asing.

Pada dasarnya komunikasi merupakan dasar tingkatan serta dasar kerjasama, maka harus adanya kesepakatan atas dasar kerjasama untuk mendapatkan hasil kesepakatan yang efektif.

http://www.gunadarma.ac.id.